28 Januari 2009

Drs Wijayanto, MA , Humoris Tapi Tetap Serius

Dakwah Islam yang dibawakan secara segar memang akan lebih mudah dicerna. Maka kehadiran seorang ustadz atau ustadzah yang bisa menyampaikan nilai Islam secara segar pasti ditunggu-tunggu, sebagaimana kehadiran Ustadz Wijayanto yang acap ditunggu banyak orang.
Segar dan penuh humor, begitulah sosok Ustadz Wijayanto dikenal publik. Namun begitu, bukan berarti ceramahnya hanya lawakan tanpa isi. Bahkan dalam pengajian khususnya ia menggunakan in-focus (LCD proyektor) berisi materi yang harus dicatat para jamaahnya yang juga diwajibkannya membawa Al Qur’an untuk dibahas sepanjang pertemuan. “Jadi orang tidak hanya digembirakan saja, tapi materi tidak masuk,” ujar pengisi acara kajian Islam di berbagai stasiun televisi nasional ini.
Memang demikianlah keseriusan lelaki kelahiran Solo, 27 Desember 1968 ini dalam menyebarkan ilmunya, sebagaimana yang dilakukannya sebagai dosen pada Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dalam kesempatan ini di kediamannya di Yogyakarta, pun berbincang dengan Wijayanto yang memperoleh gelar sarjana Antropologi dari UGM tahun 1992 dan gelar master Sosiologi dari IIU, Islamabad, Pakistan tahun 1997.

Meningkatkan Kecerdasan Anak dgn Mengoptimalkan Fungsi otak Kanan

Sebelumnya, kita perlu tahu dulu apa perbedaan fungsi otak kiri dan otak kanan.

Tahun 1968, Dr. Roger Sperry pertama kali menemukan perbedaan fungsi otak yang berbeda antara belahan kiri dan kanan. Secara garis besarnya, fungsi yang dikendalikan oleh masing-masing belahan otak adalah sbb :

OTAK KIRI mengendalikan :
- pikiran sadar
- analisa, logika, rasional
- bahasa

OTAK KANAN mengendalikan :
- pikiran bawah sadar
- emosi
- kreatif, intuitif

Mungkin anda pernah mendengar dimana para ahli mengatakan bahwa kita HANYA menggunakan sekitar 3-5% dari seluruh kemampuan otak. Mengapa ? Karena sebagian besar kemampuan otak terkunci di dalam pikiran bawah sadar, yang merupakan bagian dari otak kanan. (bersambung)